
Pemerintah dorong perusahaan teknologi latih UMKM Belajar AI untuk bersaing di pasar digital.
UMKM Belajar AI? Kini sangat memungkinkan! Transformasi digital di sektor usaha kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia terus mendapat dorongan nyata.
Salah satunya terlihat dari kolaborasi antara pemerintah dengan perusahaan teknologi global seperti Google dan Meta yang kini fokus memberikan pelatihan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha.
Melalui program bertajuk Perintis Berdaya 2025, pemerintah berharap pelaku UMKM dapat menjadi lebih adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi dalam menghadapi era digital. Kolaborasi ini menjadi salah satu bentuk nyata pemberdayaan ekonomi masyarakat yang menyasar koperasi hingga pelaku ekonomi kreatif.
Pelatihan Komprehensif untuk UMKM Belajar AI
Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) menggelar pelatihan intensif bersama perusahaan IT untuk membantu UMKM belajar AI. Pelatihan ini ditujukan bagi pelaku ekonomi kreatif skala kecil-menengah serta koperasi.
Deputi Kemenko PM Leontinus Alpha Edison menjelaskan bahwa program ini dinamakan Perintis Berdaya 2025.
“Melalui bootcamp Perintis Berdaya, pelaku usaha dapat memperoleh akses terhadap pengetahuan dan keterampilan yang relevan, mulai dari literasi digital, strategi pemasaran daring, hingga penguatan branding,” kata Leontinus.
Program ini dirancang sebagai bentuk penguatan ekosistem pemberdayaan UMKM melalui kerja sama lintas sektor. Dukungan juga datang dari berbagai perusahaan besar yang bertindak sebagai mentor, seperti Shopee, Olsera, Evlogia Advisory, dan Artisan Professionnel.
Baca Juga: Jumlah Investor Crypto di Indonesia Tembus 14,16 Juta, Berkat Timothy Ronald?
Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam, menyampaikan bahwa Google hadir dengan pelatihan seputar UMKM belajar AI.
“Dengan peluncuran Gemini Academy untuk pelaku usaha, tujuan kami adalah membimbing bisnis-bisnis ini melalui perkembangan teknologi baru dan memastikan mereka siap menghadapi masa depan yang didukung AI,” ujarnya.
Sementara itu, Meta turut mendukung melalui pelatihan branding dan pemasaran digital berbasis media sosial.
“Fokus utama diberikan pada pemanfaatan media sosial sebagai alat untuk membangun kepercayaan konsumen, memperluas jangkauan pasar, dan menciptakan interaksi yang autentik antara pelaku usaha dan pelanggan,” kata Kepala Kebijakan Publik Meta di Indonesia, Berni Moestafa.
Selama sesi pelatihan, peserta dibimbing membuat konten visual yang menarik serta merancang kampanye digital yang efektif. Mereka juga diajarkan cara mengukur keberhasilan strategi pemasaran melalui berbagai platform digital yang relevan.***
Ikuti media sosial TikTok kami di @SerpihanFakta untuk temukan berita menarik lebih lengkap setiap harinya!