
Sosok Timorhy Ronald, 'Raja' Crypto Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan peningkatan jumlah konsumen aset kripto di Indonesia. Usut punya usut, peran edukasi Timothy Ronald menjadi awal mula di balik naiknya pasar kripto di Indonesia.
Sebagai informasi, pada tahun 2020, pemegang aset kripto hanya sekitar 4 juta orang saja. Namun, hasil rapat Dewan Komisioner per bulan April 2025 mengungkapkan bahwa jumlah investor di Indonesia telah mencapai 14,16 juta orang.
Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengatakan jumlah konsumen pasar kripto juga mengalami kenaikan, dari yang sebelumnya hanya berkisar 13 juta orang pada bulan Maret 2025. Transaksi aset kripto pun naik menjadi Rp35,61 triliun sepanjang April 2025.
“Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan konsumen dan juga kondisi pasar (kripto) tetap terjaga dengan baik,” ujar Hasan dalam konferensi pers di laman resmi YouTube OJK, Senin (02/06).
Edukasi menjadi cara untuk memberikan wawasan serta kepercayaan kepada konsumen bahwa kripto merupakan salah satu instrumen investasi yang potensial. Salah satunya datang lewat influencer Timothy Ronald, yang juga merupakan pengusaha digital muda berpengaruh di Indonesia. Ia mendirikan Akademi Crypto sebagai platform edukasi dan riset yang menjembatani literasi keuangan modern dengan gaya yang relevan untuk Gen Z.
Meski kerap tampil dengan gaya edukasi provokatif, Timothy blak-blakan membeberkan baik buruknya pasar kripto. Lewat kanal YouTube dan kemampuan komunikasinya dalam berbagai media, Timothy telah membantu jutaan anak muda memahami potensi serta risiko dunia kripto secara kritis dan mudah dipahami.
Baca Juga: Sudah Tahu Belum? Begini Sejarah Mobil Lexus Milik Streamer DEANKT yang Kini Jadi Ikon Mobil Mewah
Jumlah aset kripto yang terdaftar di OJK kini mencapai 1.444 aset. Fawzi mengatakan bahwa angka ini menunjukkan adanya peningkatan diversifikasi aset di pasar domestik, serta perkembangan industri yang kian pesat.
Dari sisi pelaku usaha, ada 23 penyelenggara perdagangan kripto yang resmi terdaftar, meliputi 1 bursa, 1 lembaga kliring, 1 kustodian, dan 19 pedagang fisik aset kripto (PAK).
Menariknya, pada tahun 2024 Indonesia sudah masuk dalam peringkat ke-12 dunia dalam hal kepemilikan aset kripto. OJK pun kian optimis, dengan potensi pasar yang terus tumbuh, jumlah investor kripto di Indonesia diperkirakan bakal menembus 28,65 juta sebelum akhir 2025.
Mau baca berita lengkap sepanjang bulan Mei 2025? Dapatkan akses e-magazine selamanya di link berikut ini Magazine Serpihan Fakta Edisi Mei